Kepesertaan masyarakat Provinsi Banten untuk mengikuti program Keluarga Berencana (KB) mengalami peningkatan. Tercatat pada tahun 2023 terdapat peningkatan kurang lebih sebesar 2,2 persen apabila dibandingkan dengan tahun 2022.
Sekretaris BKKBN Provinsi Banten Yuda Ganda Putra mengatakan, adanya peningkatan kepesertaan KB dapat diukur dari Modern Contraceptive Prevelance Rate (mCPR) setiap tahunnya.
“Tercatat pada tahun 2022 lalu, mCPR di angka 57,4 persen. Lalu pada 2023, terjadi peningkatan menjadi sebesar 59,6 persen,” katanya, Rabu 8 Mei 2024.
Ia menilai, tingkat partisipasi dari masyarakat banten untuk ber-KB sudah sangat baik. Hal itu terbukti dari capaian mCPR yang mengalami peningkatan setiap tahunnya.
“Alhamdulillah Banten sudah relatif sangat baik, namun harus terus dilakukan sosialisasi dan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) sehingga keberlangsungan masyarakat terhadap program KB akan terus terjaga,” tegasnya.
Ia pun berharap, agar mCPR Banten pada tahun 2024 ini dapat mengejar target yang dicanangkan dalam RPJMD 2020-2024 yakni sebesar 68 persen. Menurutnya, meningkatnya mCPR akan berdampak pada berbagai hal lainnya seperti AKI-AKB dan Stunting.
“Pelayanan KB berupaya menurunkan AKI AKB kemudian stunting. Kita tahu stunting saat ini terus menjadi prioritas bapak presiden untuk terus ditingkatkan termasuk di Banten,” tegasnya.
Ia mengatakan ada sebanyak tiga kelompok prioritas yang tentunya didorong untuk melalukan KB baik jangka pendek ataupun jangka panjang.
“Prioritas penggarapan KB pertama pasca salin jadi ibu-ibu setelah melahirkan didorong untuk KB atau menggunakan alat kontrasepsi. Kedua masyarakat belum terlayani KB dan ke tiga masyarakat yang ada di wilayah gratis,” pungkasnya. (*)